Saturday, March 6, 2010

PRAHARA 3

Aku mencari kesunyian agar aku tak melihat wajah org2 yg menjual jiwa mrk demi membeli sesuatu yg lebih murah daripada jiwa mrk baik dlm hal harga maupun kehormatan. Aku mencari kesunyian krn aku tdk dapat menjumpai wanita yg pergi jalan2 dgn leher terjulur, mata berkedip2, pd mulutnya seribu senyuman, dan di kedalaman hatinya sebuah tujuan tunggal. Aku mencari kesunyian krn tak bisa duduk bersama mrk yg hanya memiliki pengetahuan parsial, melihat bayangan ilmu pengetahuan dlm mimpi dan membayangkan diri mrk dlm lingkaran kearifan. Ketika siaga dan terjaga- mrk menyaksikan sesuatu yg aneh dan muncul dgn tiba2 dari realitas dan membayangkan bahwa mrk memiliki esensinya yg sempurna. Aku mencari kesunyian krn aku bosan atas kebaikan yg tahu adat yg membayangkan kerendahan hati sebagai kelemahan, kasih sayang sebagai kepengecutan, kecongkakan sebagai sejenis kemuliaan.
'aku mencari kesunyian krn aku bosan kpd org kaya, yg mengira bahwa matahari dan rembulan serta bintang-gemintang hanya dari harta kekayaan mrk, dan menempatkannya melulu di dlm kantong mrk, jemu dgn para negarawan yg memainkan
Permainan dgn harapan2 bangsa dan yg meninggalkan debu emas di matanya dan mengisi telinga mrk dgn gema kata2. Aku letih terhadap para pendeta yg mendesak manusia dgn nasehat krn mrk sendiri tdk melaksanakannya, meminta pd org lain apa yg mrk tak harapkan dari mrk sendiri. Aku mencari kesunyian dan kesendirian krn aku tdk memperoleh dari tangan manusia keselamatan atas harga hatiku yg telah dibayar. Aku mencari kesunyian dan pengasingan krn aku benci akan istana yg besar dan hebat yg disebut peradaban, krn bangunan dgn arsitekturnya yg bagus berdiri tegak di atas bukit tengkorak manusia.
'Aku mencari kesunyian krn di dlm kesunyianlah terdapat kehidupan jiwa dan pikiran, hati dan raga. Aku mencari hutan belantara krn di sana kutemukan cahaya matahari, harum kembang, gemericik sungai. Aku mencari pegunungan krn di sana kutemukan kebangkitan musim semi, kerinduan musim panas,nyanyian musim gugur, dan kekuatan musim dingin. Aku datang ke biara sunyi ini krn aku ingin mengetahui rahasia alam semesta dan mendekati singgasana Tuhan.'
Dia diam, menarik nafas yg berat dari punggungnya. Matanya memancarkan sinar aneh dan ajaib. Kebanggaan dan kepuasan hati serta kekuatan yg memancar dari wajahnya.
Aku memandangnya untuk beberapa menit, merasa senang atas penemuan yg telah tersembunyi dariku. Lalu aku menunjuk pdnya,'Anda benar dlm segala hal yg Anda tuturkan, tapi, Tuan, apakah Anda tidak melihat? Anda telah mendiagnosis penyakit masyarakat dan telah menunjukkan pdku bahwa engkau salah seorang dari dokter y ahli. Adalah tdk benar bagi dokter meninggalkan sebelum pasien dirawat atau mati. Dunia yg merana memerlukan org seperti Anda. Adalah tdk adil bagi Anda untuk memisahkan diri dari penduduk padahal Anda mampu menolong mrk.'
Dia menatapku untuk sejenak, lalu berkata dgn suara putus asa dan dipenuhi kegetiran,'Sejak awal para tabib telah berusaha menghilangkan rasa sakit dari kesakitannya. Sebagian dgn menggunakan skalpel, dan yg lain menggunakan obat2an dan bubuk. Seluruh tabib ini telah tewas tanpa harapan. Terkutuklah pasien yg di seruluh zaman, tak ada pilihan kecuali membatasi dirinya pd ranjang kotorannya, ditolong hanya melukai luka2nya yg tak tersembuhkan! Tapi ketika seseorang menyambanginya untuk merawatnya, dia menjulurkan tangan untuk mencekiknya. Kebenaran yg membuat diriku sangat marah dan yg mengarahkan darahku ke api adalah kejahatan pasien yg membunuh tabib ini, lalu memejamkan matanya dan berkata pd dirinya sendiri,'Sesungguhnya dia adalah tabib besar...'Tidak, saudaraku, tak ada seorangpun yg dpt menolong mrk. Betapa pun terampilnya sang petani, dia tak dapat membuat kebunnya berbunga di tengah musim dingin.'
Aku menjawabnya demikian,'Tuan, musim dingin dunia telah berlalu, dan setelah itu akan datang cahaya dan musim semi yg indah. Bunga2 akan bersemi di padang2 dan nyanyian anak sungai di lembah2!.
Dia mengerutkan dah dan mendesah, berkata dalam suara yg diwarnai dgn kesedihan,'Setahuku, Tuhan telah membagi kehidupan manusia, yg merupakan seluruh keabadian, ke dlm musim2 bagaikan musim2 dari sang tahun, cepat menyusut dan saling mengikuti di dlm penggantian. Setelah sejuta tahun, apakah sebuah bangsa manusia yg muncul di atas permukaa bumi hidup dgn jiwa dan kebenaran? Apakah suatu masa akan tiba ketika manusia akan duduk dlm kemuliaan di tangan kanan kehidupan, bergembira dlm cahaya siang yg gemilang dan keheningan malam? Apakah engkau meramalkan datang untuk berlalu? Atau apakah itu datang untuk berlalu hanya setelah bumi kenyang dgn daging manusia, memuaskan dahaganya dgn darah mrk?'
Dia berdiri, mengangkat tangan kanannya seolah2 dia sedang menunjukkan ke sebuah dunia lain ketimbang dunia ini.'Inilah mimpi yg tak masuk akal, dan biara ini bukanlah sebuah rumah impian. Itulah yg kutahu tentang kepastian yg mengisi setiap sudut dan ruang di dalamnya, sungguh2 mengisi setiap sudut dan ruang di dalamnya,sungguh2 mengisi setiap tempat di lembah2 dan pegunungan ini. Namun yg aku tahu mengenai kepastian hanyalah sebatas ini. Aku adalah wujud kemakhlukan yg ada, dan di kedalaman diriku adalah kelaparan dan kehausan. Aku paham kebenaran ini- krn aku menghidangkan roti dan anggur kehidupan di dalam jambangan2 yg telah kuciptakan dgn tanganku sendiri. Atas alasan itulah aku tinggalkan meja pesta manusia dan datang ke tempat ini. Di sinilah aku akan tinggal sampai akhir.'
Dia berjalan hilir mudik di ruangan,,,bersambung

No comments:

Post a Comment