Monday, March 8, 2010

PRAHARA 4

Dia berjalan hilir mudik di ruangan itu, sementara aku merenungi dirinya dan merenungkan kata2nya. Itulah yg menyebabkannya melukiskan lukisan umat manusia dgn garis2 yg begitu bengkok dan warna2 gelap. Aku menyelanya untuk bertanya,'Bagaimana mungkin aku menghargai gagasan dan maksud Anda,Tuan, atau menghormati kesendirian dan pengasinganmu, kalau aku tahu dan pengetahuan membawa dukacita bahwa melalui pembuangan dan pengasingan diri Anda ini bangsa yg sengsara telah kehilangan seorang manusia yg dikaruniai kemampuan membantu dan membangkitkannya?'
Seraya mengagukkan kepalanya, dia menjawab,'Bangsa ini tdk berbeda dibanding semua bangsa lain. Semua manusia memiliki hakikat yg sama. Mereka berbeda, satu dari yg lain, hanya pd permukaan dan dlm penampakan luarnya yg tak terkira banyaknya. Kesengsaraan bangsa2 Timur adalah kesengsaraan seluruh dunia. Tiada apapun di Barat yg dapat kau pertimbangkan unggul kecuali hanya pengejawantahan lain dari angan2 yg hampa. Kemunafikan tetaplah kemunafikan, walaupun kuku2nya dirawat. Korupsi tetaplah korupsi, walaupun sentuhannya lembut. Penipuan tdk menjelma menjadi kebenaran dgn mengenakan baju sutra dan hidup di istana,penipuan tdk menjadi kejujuran dgn menaiki kereta2nya atau naik ke langit dgn kapal udaranya. Ketamakan takkan menjadi kesenangan melalui pengukuran atau pertimbangan unsur2. Kejahatan takkan menjadi kebajikan dgn berjalan di antara pabrik dan laboraturium.
'kemudian di sana terdapat perbudakan2 kpd kehidupan, perbudakan kpd ajaran dan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat kelas atas, perbudakan kpd kematian. Perbudakan akan tetap perbudakan walaupun wajahnya dicat dan pakaiannya diubah. Perbudakan akan tetap perbudakan walau dia menyebut dirinya kebebasan. Tidak, saudaraku, orang Barat tak lebih tinggi derajatnya daripada orang Timur. Mereka tdk jauh berbeda daripada serigala dgn hyena. Aku memperhatikan dirinya dan kulihat bahwa di balik perwujudan masyarakat manusia yg berubah2 ada keadilan hukum yg tunggal menebarkan penderitaan,kebutaan, dan kebodohan secara sama. Ia tdk melebihkan suatu bangsa ketimbang yg lain atau memperlakukan suatu kelompok secara tdk adil dan tdk terhadap yg lain.'
Dengan perasaan heran dan tercengang, aku berkata,'Jadi peradaban dan semua yg ada di dlmnya adalah kesia2an?'
Dgn gembira dia menjawaab' Ya, peradaban adalah kesia2an, dan semua yg ada di dlmnya adalah kesia2an. Apakah penciptaan dan penemuan ini kecuali sifat buruk yg dgnnya pikiran membingungkan dirinya sendiri pd saat bosan dan tak senang? Penaklukan jarak, pendakian gunung, penjelajahan lautan dan angkasa semuanya adalah buah2 palsu yg terbuat dari asap. Mereka tdk menyamankan mata,juga tdk memberi makan hati nurani,juga tdk memuliakan jiwa.Seperti untuk tebakan dan teka-teki yg mrk namakan 'ilmu pengetahuan' dan seni', mrk tak memiliki apapun kecuali belenggu emas dan rantai yg manusia seret,senang dlm kemegahannya dan gemerincing mata rantainya. Tidak, mereka adalah sangkar2 yg berjeruji dan jeruji manusia mulai ditempa di masa silam, sedikit mengetahui bahwa akhir dari usahanya akan menjadikan dirinya seorang pahlawan yg terpenjara di antara mrk.
'Ya, perbuatan manusia adalah kesia2an, dan kesia2an setiap tujuan,hasrat,keinginan,kegunaan, dan harapannya. Segala sesuatu di muka bumi adalah kesia2an.Diantara semua kesia2an kehidupan hanya satu yg pantas untuk jiwa,pantas untuk hasrat yg dikehendaki. Tiada apa pun di sana kecuali sesuatu yg tersendiri.'
Aku berkata,'Apakah itu,Tuan?'
Dia berdiri tenang sejenak, matanya terpejam,wajahnya berbinar dan bahagia. Dengan suara yg manis dan bergetar dia berkata,'Itulah kelemahan jiwa. Itulah kelemahan di relung2 jiwa. Itulah pikiran yg membawa kegembiraan luar biasa secara tiba2 pd saat tdk memperhatikan, menjernihkan penghayatan seseorang agar org melihat kehidupan yg dikelilingi oleh nyanyian, dilingkupi oleh lingkaran cahaya,menjulang bagai menara cahaya diantara bumi dan ketakterhinggaan. Itulah salah satu pelita dari hakikat paling dlm eksistensi yg pecah secara mendadak menjadi lidah api di dlm jiwa dan membakar sekam,mengambang, melayang2 di langit luas. Itulah kasih sayang yg turun ke dalam hati seseorang: dia bangkit, mengherankan, dan menolak semua yg bertentangan dgnnya, membenci semua yg gagal menyesuaikan diri, memberontak melawan siapapun yg memahami misterinya. Ia adalah tangan rahasia yg menyingkapkan tabir dari hadapan mataku pd suatu saat ketika aku berada di rombongan keluarga,sahahat, dan saudara2 setanah air: aku bangkit, bingung dan tercengang, berkata pd diri sendiri,'Siapakah empunya wajah ini, dan siapa org2 yg memandangku ini? Bagaimana mrk mengenalku? Di manakah aku bersua dgnnya? Mengapa aku berada di antara mrk? Mengapa aku duduk di tengah mrk dan berbicara dgnnya? Apakah aku org asing di rumah tinggal yg dibangun untukku, dan yg kunci kehidupannya dipercayakan kpdku?'
Tiba2 dia terdiam, seolah mengingat bentuk2 yg tergambar dan bentuk2 dlm ingatannya yg tdk ingin ia singkapkan. Lalu dia merentangkan tangannya dan berbisik, 'Ini terjadi pdku empat tahun lalu. Kutinggalkan dunia dan mendatangi tanah kosong ini untuk hidup dlm kebangkitan, mengambil kenikmatan2ku dari pikiran,cinta,dan keheningan.'
Dia berjalan menuju pintu biara dan memandang ke lubuk malam, lalu dia memekik seolah dia berbicara pd prahara,' Itu adalah kebangkitan di kedalaman jiwa, dan barang siapa yg menyadarinya tak mampu mengungkapkannya dgn berbicara. Barangsiapa yg tdk memahaminya, dia tdk memahami misteri2nya. bersambung

No comments:

Post a Comment